Gangguan irama jantung pada seseorang cenderung meningkat risikonya seiring dengan bertambahnya umur, meskipun orang tersebut tidak menunjukan tanda tanda yang jelas akan penyakit jantung koroner.
Kerusakan otot jantung - sebagai akibat dari serangan jantung - adalah faktor penyebab paling penting yang mengakibatkan seseorang menderita gangguan irama jantung (aritmia). Jaringan parut atau sisa sisa jaringan yang rusak akibat serangan jantung tersebut dapat menimbulkan:
Pada seorang penderita penyakit jantung, dokter ahli jantung akan memeriksa irama jantung anda dengan melakukan pemeriksaan ElektroKardioGram (EKG) secara reguler. Akan tetapi aritmia yang terjadi kadang kadang mungkin tidak terpantau atau terdeteksi. Selain itu juga, tidak semua aritmia menimbulkan gejala gejala yang bisa di deteksi, oleh karena nya pastikanlah anda menyampaikan kepada dokter yang memeriksa semua gejala gejala yang terjadi pada diri anda seperti misalnya sinkop (hilang kesadaran sementara/pingsan), kesulitan bernafas, rasa lelah atau terjatuh karena lemas, rasa berdebar debar di dada.
Beberapa keadaan bawaan lahir dapat membuat seseorang cenderung atau mudah timbul aritmia. Sebagai contohnya, pembentukan sistem hantaran listrik jantung yang tidak lengkap atau sempurna dapat menimbulkan hambatan hantaran listrik jantung menahun dan rendahnya denyut jantung menahun. Orang orang yang lahir dengan jalur hantaran listrik jantung ekstra, cenderung timbul denyut jantung yang tinggi seperti "Takhikardi supraventrikuler".
Selain itu, banyak zat zat kimia yang dapat menimbulkan aritmia yang kadang kadang menimbulkan masalah serius. Yang di ketahui adalah zat zat dalam konsentrasi tinggi atau rendah di jaringan maupun darah seperti Kalium, Magnesium dan Kalsium. Zat zat tersebut memiliki peran penting dalam menimbulkan dan menghantarkan listrik yang normal di jantung. Bahan bahan adiktif khususnya alkohol, rokok dan sejenisnya, narkotik dan sejenisnya dapat memicu aritmia sama seperti yang di timbulkan oleh berbagai obat jantung. Malahan obat obat yang digunakan untuk mengobati aritmia dapat menimbulkan aritmia yang lain.
Ada beberapa jenis aritmia antara lain adalah Fibrilasi Atrium dan Fibrilasi Ventrikel.
Fibrilasi Atrium
Fibrilasi atrium adalah keadaan saat atrium, yaitu serambi jantung (ruang bagian atas jantung) yang menerima darah dari seluruh tubuh, berdenyut secara tidak beraturan dan sangat cepat. Sehinnga darah berkumpul di dalam serambi dan tidak teralirkan ke ruang bawah jantung (bilik jantung = ventrikel) sebelum dipompa ke seluruh tubuh. Denyut jantung (serambi jantung) yang sangat cepat justru membuat darah tidak dapat dipompa dari atrium dengan baik.
Faktor faktor risiko terjadinya Fibrilasi Atrium
Fibrilasi Atrium dapat timbul atau terjadi pada penderita gagal jantung atau orang yang pernah mengalami serangan jantung. Juga dapat terjadi pada orang orang dengan kelainan katup jantung, radang otot jantung atau selaput jantung, atau pada orang yang baru dilakukan operasi jantung.
Fibrilasi Atrium sering terjadi pada orang orang dengan hipertensi atau diabetes melitus. Kadang kadang berhubungan dengan kelainan jantung kongenital. Masalah dengan paru paru juga dapat mempengaruhi jantung. Oleh karena itu Fibrilasi Atrium sering timbul pada orang orang yang menderita penyakit paru kronis (menahun), emboli paru, empisema paru dan asma. Faktor lain yang mempengaruhi risiko timbulnya Fibrilasi Atrium adalah: gangguan kelenjar tiroid, konsumsi alkohol yang berlebihan, dan merokok atau menggunakan obat obat stimulan (termasuk kopi = kafein).
Jenis kelamin dan umur juga mempengaruhi peluang terjadi nya Fibrilasi Atrium termasuk berat ringannya (severity). Laki laki sedikit lebih mungkin timbul Fibrilasi Atrium daripada perempuan, tetapi perempuan yang didiagnosis Fibrilasi Atrium memilik risiko jangka panjang kematian dini. Orang orang tua sedikit lebih mungkin timbul Fibrilasi Atrium dibanding orang orang muda.
Fibrilasi ventrikel
Fibrilasi ventrikel adalah jenis aritmia yang lebih berbahaya dibandingkan fibrilasi atrium. Disebabkan oleh adanya gangguan listrik di otot pada bilik jantung (ventrikel), sehingga aliran darah ke seluruh tubuh jadi terhenti termasuk ke pembuluh darah yang memperdarahi otot jantung sendiri.
Akibatnya, jantung mengalami kekurangan oksigen dan membuat detak jantung tidak normal. Sehingga dapat terjadi serangan jantung atau henti jantung mendadak jika keadaan ini tidak segera di obati.
Bila mengalami rasa berdebar debar didada dan denyut nadi atau jantung anda lebih cepat dan tidak teratur maka segeralah mengunjungi dokter untuk memastikan keadaan diri anda
Dengan hanya memiliki aritmia maka itu akan meningkatkan risiko serangan jantung, henti jantung mendadak dan stroke. Bekerja sama lah dengan dokter dan ikuti petunjuknya untuk mengendalikan faktor faktor risiko.
Cara mengendalikan faktor faktor risikonya:
Tulisan ini tidak dapat menggantikan peran atau saran tenaga kesehatan. Semua keputusan yang Anda ambil harus Anda diskusikan dengan tenaga kesehatan, berkaitan dengan kebutuhan medis Anda yang spesifik.
Penulis: Alex Pattinasarany
Referensi: