Artritis rematoid adalah satu bentuk radang sendi yang merupakan penyakit auto imun (tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuh sendiri) mengakibatkan peradangan dan kerusakan sendi termasuk tulang pada persendian yang terserang.
Sering dialami atau terjadi pada usia lanjut, tetapi juga dapat terjadi pada usia dewasa muda, remaja dan anak anak.
Sendi atau persendian yang diserang ditandai dengan adanya peradangan sehingga sendinya membengkak dan menimbulkan rasa nyeri, dalam waktu yang lama dapat terjadi pengecilan otot dan penipisan tulang. Yang terserang pada umumnya adalah persendian di jari tangan, pergelangan tangan , bahu, persendian lutut maupun kaki. Nyeri dan kekakuan di sendi merupakan gejala paling khas, kekakuan sendi biasanya memburuk di pagi hari (bangun tidur) atau duduk terlalu lama.
Penyakit ini merusak persendian, dalam waktu lama, jari jari tangan (bila bagian ini yang terserang) akan bengkok dan mengakibatkan si penderita terganggu aktivitas sehari harinya dan kualitas hidup nya menurun. Pada awal penyakit yang terserang adalah sendi sendi kecil yang lama kelamaan akan menyerang kesendi sendi yang lebih besar. Pada kebanyakan kasus gejala gejala nya timbul pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh.
Gejala - gejala
Umumnya timbul beberapa gejala yaitu:
Gejala gejala dapat hilang timbul dan disertai dengan kelelahan, panas, kehilangan nafsu makan.
Faktor faktor risiko
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena Artritis Rematoid adalah:
Bila anda merasakan atau mengalami gejala gejala seperti ini maka sebaiknya dan secepatnya periksakan diri anda ke dokter atau pusat kesehatan terdekat untuk memastikannya. Jangan mengobati sendiri karena obat dan penanganannya berbeda dengan penyakit rematik lainnya. Makin cepat diobati maka kerusakan sendi dapat dicegah lebih awal.
Bagaimana mengatasinya
Tulisan ini tidak dapat menggantikan peran atau saran tenaga kesehatan. Semua keputusan yang Anda ambil harus Anda diskusikan dengan tenaga kesehatan, berkaitan dengan kebutuhan medis Anda yang spesifik.
Penulis: Alex Pattinasarany
Referensi: