Berita dan Artikel
Artritis Rematoid

Artritis rematoid adalah satu bentuk radang sendi yang merupakan penyakit auto imun (tubuh diserang oleh sistem kekebalan tubuh sendiri) mengakibatkan peradangan dan kerusakan sendi termasuk tulang pada persendian yang terserang.

Sering dialami atau terjadi pada usia lanjut, tetapi juga dapat terjadi pada usia dewasa muda, remaja dan anak anak.

Sendi atau persendian yang diserang ditandai dengan adanya peradangan sehingga sendinya membengkak dan menimbulkan rasa nyeri, dalam waktu yang lama dapat terjadi pengecilan otot dan penipisan tulang. Yang terserang pada umumnya adalah persendian di jari tangan, pergelangan tangan , bahu, persendian lutut maupun kaki. Nyeri dan kekakuan di sendi merupakan gejala paling khas, kekakuan sendi biasanya memburuk di pagi hari (bangun tidur) atau duduk terlalu lama.

Penyakit ini merusak persendian, dalam waktu lama, jari jari tangan (bila bagian ini yang terserang) akan bengkok dan mengakibatkan si penderita terganggu aktivitas sehari harinya dan kualitas hidup nya menurun. Pada awal penyakit yang terserang adalah sendi sendi kecil yang lama kelamaan akan menyerang kesendi sendi yang lebih besar. Pada kebanyakan kasus gejala gejala nya timbul pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh.

Gejala - gejala

Umumnya timbul beberapa gejala yaitu:

  • Gejala gejala timbul secara simetris yaitu pada sendi yang sama di kedua sisi tubuh.
  • Kaku pada sendi yang berlangsung di pagi hari (biasanya bangun tidur sendi terasa kaku).
  • Bengkak, memerah dan terasa hangat 
  • Nyeri pada sendi.

Gejala gejala dapat hilang timbul dan disertai dengan kelelahan, panas, kehilangan nafsu makan.

Faktor faktor risiko

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena Artritis Rematoid adalah:

  • Jenis kelamin. Wanita berisiko lebih tinggi dibanding pria.
  • Usia. Artritis Rematoid dapat terjadi pada usia berapa pun termasuk anak anak, namun lebih sering terjadi pada usia 40 sampai 60 tahun.
  • Riwayat keluarga. Bila orang tua, saudara kandung, paman, bibi, atau kakek dan nenek anda terkena penyakit rematik, maka anda berisiko tinggi untuk mengalaminya juga.
  • Merokok meningkatkan risiko terlebih bila ada kecenderungan genetik terjadinya Artritis Rematoid.
  • Lingkungan misalnya asbes atau silica dilaporkan dapat menimbulkan Artritis Rematoid.
  • Obesitas khususnya pada wanita berisiko lebih tinggi akan terjadinya Rematoid Artritis.

Bila anda merasakan atau mengalami gejala gejala seperti ini maka sebaiknya dan secepatnya  periksakan diri anda ke dokter atau pusat kesehatan terdekat untuk memastikannya. Jangan mengobati sendiri karena obat dan penanganannya berbeda dengan penyakit rematik lainnya. Makin cepat diobati maka kerusakan sendi dapat dicegah lebih awal.

Bagaimana mengatasinya

  • Minum obat yang di berikan dokter dan patuhi anjuran dokter, teratur periksakan diri kedokter.
  • Capai berat badan ideal bila berat badan anda berlebih.
  • Makan makanan yang sehat, perbanyak buah dan sayuran, hindari makanan yang tinggi lemak dan gula.
  • Olah raga teratur sesuai dengan keadaan tubuh. 
  • Stop rokok dan alkohol.

Tulisan ini tidak dapat menggantikan peran atau saran tenaga kesehatan. Semua keputusan yang Anda ambil harus Anda diskusikan dengan tenaga kesehatan, berkaitan dengan kebutuhan medis Anda yang spesifik.

Penulis: Alex Pattinasarany

Referensi:

  1. Rheumatoid Arthritis (RA), Hellosehat, 2020, 2020, https://hellosehat.com/kesehatan/penyakit/rematik-rheumatoid-arthritis-ra/
  2. Rheumatoid Arthritis, Mayoclinic, 2020, 2020, https://www.mayoclinic.org/disease-conditions/rheumatoid-arthritis/symptoms-causes/syc-20353648?p=1