Berita dan Artikel
Hipertensi

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah lebih tinggi dari yang  "seharusnya". 

Batasan "Seharusnya" ini berubah ubah sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kedokteran.

Perhimpunan Dokter Spesialis Hipertensi Indonesia (yaitu perhimpunan yang terdiri dari dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi, dan dokter spesialis saraf yang bernaung dibawah Ikatan Dokter Indonesia, Perhimpunan Kardiologi Indonesia, Perhimpunan Nefrologi Indonesia, dan Perhimpunan dokter spesialis saraf Indonesia) telah memperbaharui Panduan Hipertensi di Indonesia yang disebut dengan "Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019".

Konsensus ini merupakan sintesa dari berbagai panduan Internasional yang dibuat dengan mengikut sertakan pertimbangan faktor lokal, kebijakan pemerintah, dan kemudahan untuk diikuti. 

Sehingga di sepakatilah bahwa di Indonesia yang dimaksud dengan hipertensi adalah bila Tekanan Darah Sistolik (TDS) lebih atau sama dengan 140mmHg dan / atau Tekanan Darah Diastolik (TDD) lebih atau sama dengan 90mmHg pada pengukuran berulang di klinik.

Dibawah ini adalah tabel mengenai pengkategorian hipertensi berdasarkan Tekanan Darah.

KATEGORI TDS TDD
Optimal < 120 mmHg dan < 80 mmHg
Normal 120 - 129 mmHg dan/atau 80 - 84 mmHg
Normal - tinggi 130 - 139 mmHg dan/atau 85 - 89 mmHg
Hipertensi derajat 1 140 - 159 mmHg dan/atau 90 - 99 mmHg
Hipertensi derajat 2 160 - 179 mmHg dan/atau 100 - 109 mmHg
Hipertensi derajat 3 > 180 mmHg dan/atau > 110 mmHg
Hipertensi sistolik terisolasi > 140 mmHg dan < 90 mmHg

Pada umumnya Hipertensi tidak bisa dirasakan dan tanpa gejala yang jelas, oleh karenanya sering tidak di sadari dan malah disepelekan.  

Jeleknya Hipertensi, kalau tidak diobati maka akan menimbulkan komplikasi serius bagi tubuh bahkan kematian.

Komplikasi yang terjadi jika tidak segera di atasi adalah:

  1. Kerusakan pembuluh arteri (pembuluh yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh         termasuk pembuluh arteri yang memperdarahi jantung)
  2. Kerusakan Jantung
  3. Stroke
  4. Kerusakan ginjal
  5. Kerusakan mata
  6. Sindrom metabolik
  7. Pelupa dan tidak Fokus
  8. Disfungsi Seksual

Oleh karena itu "Lebih baik Mencegah daripada Mengobati" dengan cara:

  1. Teratur periksa kesehatan berikut tekanan darah ke dokter dan ikuti petunjuk dokter
  2. Laksanakan Pola Hidup Sehat
    • Makan makanan yang sehat dengan porsi secukupnya.
    • Berpikiran positif
    • Jaga berat badan ideal
    • Olah Raga teratur
    • Aktif bergerak
    • Tidur yang cukup
    • Kurangi garam dan gula
    • Stop merokok
    • Stop Alkohol

Tulisan ini tidak dapat menggantikan peran atau saran tenaga kesehatan. Semua keputusan yang Anda ambil harus Anda diskusikan dengan tenaga kesehatan, berkaitan dengan kebutuhan medis Anda yang spesifik. 

Penulis: Alex Pattinasarany

Referensi:

  1. Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi 2019 - Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia
  2. Hypertension, World Health Organization, 2019, 2020, who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension
  3. High Blood Pressure (Hypertension)-Symptoms-Causes, Mayoclinic, 2020, https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/high-blood-pressure/symptoms-causes/syc-20373410