Skizofrenia adalah
kondisi kesehatan mental yang berat yang memengaruhi cara seseorang berpikir,
merasakan, dan berperilaku. Penderita skizofrenia terkadang tampak tidak
terhubung dengan kenyataan, yang bisa membingungkan atau membuat mereka dan
orang-orang di sekitar mereka (keluarga dan teman) merasa terganggu1.
Kondisi ini dapat menyebabkan episode psikosis dan membuat kehidupan
sehari-hari menjadi lebih sulit, memengaruhi berbagai aspek seperti fungsi
pribadi, keluarga, sosial, pendidikan, dan pekerjaan2.
Skizofrenia memengaruhi
sekitar 24 juta orang atau 1 dari 300 orang (0,32%) di seluruh dunia. Angka ini
meningkat menjadi 1 dari 222 orang (0,45%) di kalangan orang dewasa2.
Biasanya, seseorang pertama kali didiagnosis dengan skizofrenia pada usia
antara 16 hingga 30 tahun, setelah mengalami episode psikosis pertama1.
Tanda dan Gejala
Skizofrenia
Penting untuk mengenali
gejala skizofrenia dan mencari bantuan sedini mungkin. Meskipun gejala dapat berbeda-beda
pada setiap individu, ciri klinis skizofrenia umumnya diklasifikasikan ke dalam
tiga domain utama: gejala psikotik atau gejala positif (misalnya
halusinasi, delusi/waham), gejala negatif (misalnya penurunan ekspresi emosi, penarikan diri dari pergaulan),
dan gangguan kognitif (misalnya defisit atensi, memori, dan fungsi
eksekutif)3.
·
Gejala Psikotik atau Gejala Positif
Seseorang
yang mengalami gejala psikotik sering kali mengalami gangguan pikiran dan
persepsi, dan mereka mungkin kesulitan membedakan mana yang nyata dan mana yang
tidak.
-
Halusinasi adalah
ketika seseorang melihat, mendengar, mencium, merasakan, atau menyentuh sesuatu
yang sebenarnya tidak ada. Mendengar suara-suara merupakan hal yang umum
terjadi pada orang dengan skizofrenia3.
-
Delusi (Waham) adalah
ketika seseorang memiliki keyakinan yang kuat namun tidak benar secara objektif
dan mungkin terdengar tidak masuk akal bagi orang lain. Misalnya, individu yang
mengalami delusi/waham mungkin percaya bahwa mereka sedang dalam bahaya atau
bahwa orang lain berusaha menyakiti mereka3.
-
Gangguan pikiran
adalah kondisi ketika seseorang memiliki cara berpikir yang tidak biasa atau
tidak logis. Seseorang dengan gangguan pikiran kesulitan mengatur alur pikir
dan ucapan mereka. Mereka bisa berhenti berbicara di tengah-tengah suatu
pemikiran, berpindah-pindah topik secara tiba-tiba, atau menciptakan kata-kata
yang tidak memiliki makna3.
·
Gejala Negatif
mencakup hilangnya motivasi, kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas
sehari-hari, menarik diri dari kehidupan sosial, kesulitan menunjukkan emosi,
dan kesulitan menjalani fungsi normal. Gejala negatif ini terkadang
disalahartikan sebagai gejala depresi atau gangguan mental lainnya3.
·
Gangguan Kognitif mencakup
masalah dalam perhatian, konsentrasi, dan memori. Gejala-gejala ini dapat
menyulitkan seseorang untuk mengikuti percakapan, mempelajari hal-hal baru,
atau mengingat janji temu3.
Penyebab Skizofrenia
Penyebab skizofrenia
bersifat multifaktorial dan masih belum sepenuhnya dipahami. Bukti terkini
menunjukkan bahwa interaksi antara faktor genetik dan berbagai faktor
lingkungan dapat menyebabkan skizofrenia. Faktor psikososial juga dapat
memengaruhi awal mula dan perjalanan penyakit ini. Penggunaan ganja secara
berlebihan dikaitkan dengan peningkatan risiko terhadap gangguan tersebut2.
Tatalaksana Skizofrenia
Perawatan untuk
skizofrenia bertujuan membantu individu mengatasi gejala-gejalanya, kembali ke
rutinitas sehari-hari, dan mengejar tujuan pribadi seperti menyelesaikan
pendidikan, membangun karier, serta menjalin hubungan yang bermakna. Terdapat
berbagai pilihan perawatan efektif bagi penderita skizofrenia, di antaranya2:
·
Obat-obatan
·
Psikoedukasi
·
Intervensi Keluarga
·
Terapi Kognitif-Perilaku (Cognitive-behavioural
Therapy)
·
Rehabilitasi psikososial (misalnya,
pelatihan keterampilan hidup)
Tulisan/artikel ini tidak
dapat menggantikan peran atau saran tenaga kesehatan. Semua keputusan yang Anda
buat harus didiskusikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda, sesuai dengan
kebutuhan medis Anda secara spesifik.
Penulis: Wahyu
Dirgantarah
Sumber:
1. National
Institute of Mental Health. (2024). Schizophrenia. www.nimh.nih.gov.
Accessed on 01 Aug 2025 from https://www.nimh.nih.gov/health/topics/schizophrenia
2. World
Health Organization. (2022). Schizophrenia. www.who.int.
Accessed on 07 Aug 2025 from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/schizophrenia
3. National
Institute of Mental Health. (2024). Schizophrenia. www.nimh.nih.gov.
Accessed on 07 Aug 2025 from https://www.nimh.nih.gov/health/publications/schizophrenia